BAB 10
SISTEM
PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK
Dalam
beberapa system akuntansi yang terkomputerisasi, masukan-masukan ke system
akuntansi berupa dokumen sumber yang ditulis tangan atau diketik. Dokumen
tersebut kemudian dikumpulkan dan dikirimkan ke bagian pengoperasian computer
untuk pemeriksaan kesalahan dan pemrosesan
Tahap
pemrosesan masukan :
- Penyiapan dan Pelengkapan Dokumen Sumber
Dokumen-dokumen
sumber seperti order penjualan, diarsip secara manual. Kesalahan-kesalahan yang
terjadi dapat diminimalkan jika dokumen sumber dirancang dengan baik dan mudah
dimengerti
- Pengiriman Dokumen-dokumen Sumber ke
Pemrosesan Data
Ketiadaan
atau ketidak cukupan prosedur-prosedur pengendalian data yang dikirim dari
departemen pemakai ke departemen pemrosesan data akan merupakan
kelemahan-kelemahan signifikan, karena hal tersebut memungkinkan adanya
transaksi-transaksi palsu atau tidak terotorisasi yang masuk ke dalam system
pemrosesan
Masukkan Data
Setelah
dokumen seperti faktur diterima oleh bagian pemrosesan data, maka akan
dilakukan key-transcribe atau pengetikan dengan menggunakan terminal data atau
computer personal ( PC ), kemudian disimpan dalam disk. Setelah itu file
masukan diverifikasi ( Key Verification ).
Pengeditan Data Program
Teknik
perangkat lunak yang digunakan untuk mengecek kesalahan data sebelum pemrosesan
dilakukan.
Beberapa
alasan untuk menggunakan teknik tersebut adalah :
· Kesalahan-kesalahan masukan yang
timbul dengan melewati verifikasi
· Kesalahan orang yang menyiapkan
dokumen sumber dengan mengabaikan masukan penting.
· Volume data dalam operasi PDE, dan
kemungkinan adanya data yang dimasukkan ke system tanpa konversi ulang,
membutuhkan skrining metodologis atas seluruh data masukan.
10.1 SISTEM
MASUKAN
Dalam
sistem-sistem masukan tanpa kertas (paperless input systems), kadang disebut
juga sistem masukan on-line, transaksi-transaksi dimasukkan secara langsung
kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber
dikurangi. Oleh karena itu, memberikan tingkat otomasi lebih tinggi daripada
sistem dengan kertas.
Salah
satu masalah dengan sistem tanpa kertas kemungkinan ketiadaan pemisahan tugas
dan jejak audit. Konsentrasi fungsi-fungsi dalam masukan data tanpa-kertas
mengurangi pengendalian yang berkaitan dengan pemisahan tugas.
Pengendalian-pengendalian ini (pengendalian penelaahan dan pengendalian batch
atau dokumen-dokumen sumber dan pengendalian yang berkaitan dengan penyiapan
dokumen sumber, seperti pemranomoran, otorisasi, dan penelaahan) penting bagi
keterpaduan jejak audit dan harus dikomplementasikan dalam sistem tanpa kertas.
Sistem
Masukan Tanpa-Kertas Membutuhkan Intervensi Manusia. Terdapat banyak jenis
sistem masukan tanpa-kertas dimana para pemakai memasukkan transaksi-transaksi
secara langsung ke komputer. Diantaranya, sistem masukan data manual dan sistem
identifikasi otomatis seperti sistem Point-Of-Sale (POS).
Dalam
sistem masukan data manual on-line, para pemakai secara manual mengetik
transaksi ke sistem komputer. Dalam sistem identifikasi otomatis, barang
dagangan dan lainnya dibuatkan kartu dengan kode terbaca-mesin.
Transaksi-transaksi
dengan system masukan tanpa-kertas yang melibatkan intervensi manusia umumnya
diproses melalui dua tahapan: entri data dan edit data, dan transfer ke sistem
aplikasi komputer pusat.
Memasukkan
Data dan Edit Data. Seringkali dilakukan pada saat transaksi dimasukkan. Jika
transaksi diterima, akan diproses segera atau kemudian. Jika diproses kemudian,
tambahan pengeditan data harus dilakukan.
Transfer
Ke Sistem Komputer Pusat. Transaksi-transaksi biasanya dimasukkan secara
langsung ke komputer pusat melalui beberapa jenis terminaldata yang berkaitan.
Sistem
Masukan Tanpa Kertas Yang Tidak Membutuhkan Intervensi Manusia : pemrosesan
transaksi otomatis secara penuh. Salah satu aplikasi teknologi ini adalah
networked vending machine (NVM)
10.2 SISTEM
PEMROSESAN
Pada
dasarnya seluruh sistem berdasar-kertas untuk memproses transaksi akan
berorientasi-batch. Dalam sistem pemrosesan berorientasi-batch, transaksi transaksi
dimasukkan ke dalam komputer ( seperti di bahas sebelumnya ) dalam bentuk
batch. Batch-batch ini kemudian diproses secara periodik. Contoh pemrosesan
batch adalah laporan jam mingguan untuk membuat cek pembayaran pemrosesan
kelompok cek untuk memutakhirkan file master hutang dagang, dan pemrosesan
faktur faktur untuk memutakhirkan file induk piutang dagang. Pemrosesan secara
batch akan ekonomis jika pemrosesan meliputi jumlah transaksi yang banyak.
Pemrosesan
Secara Batch dengan Pemutakhiran File Secara Berurutan
Banyak
sistem berdasar-kertas, yang berorientasi batch menggunakan pemrosesan file
berurutanuntuk memutakhirkan file induk dan biasanya mencakup tahap tahap
berikut ini :
·
Penyiapan
file transaksi .
·
Pemutakhiran
file induk.
·
Pemutakhiran buku besar.
·
Penyiapan
laporan buku besar
a.System
pemrosesan tanpa-kertas
Dalam
system pemrosesan tanpa kertas baik pemrosesan batch maupun tepat waktu dapat
dilakukan. Dengan pemrosesan tepat waktu kadang-kadang disebut online real time
processing. Transaksi-transaksi diproses pada saat dimasukan kedalam system.
Baik pemrosesan batch maupun tepat waktu dibahas berikut ini dalam konteks
system pemrosesan tanpa-kertas.
b.Pemrosesan
batch dalam system pemrosesan tanpa-kertas
Pemrosesan
batch dalam system tanpa-kertas mirip dengan pemrosesan batch dalam system
berdasarkan kertas. Perbedaan utamanya adalah bahwa voucer jurnal diganti
dengan fungsi yang serupa tetapi secara elektronis.
c.Pemrosesan
tepat-waktu dalam system pemrosesan tanpa-kertas
Keuntungan
utama adalah system tanpa kertas adalah memungkinkan untuk melakukan pemrosesan
yepat waktu. On-line, real time systems (OLRSs) memproses transaksi segera
setelah dimasukan dan dapat segera pula menghasilkan keluaran untuk pemakai.
Pemrosesan transaksi-transaksi individual sebagai kebalikan dari
kelompok-kelompok transaksi disebut pemrosesan segera,pemrosesan langsung atau
pemrosesan tepat-waktu
10.3 SISTEM
KELUARAN
Sebagian
besar sistem dengan kertas, dan berorietasi-batch dengan pemrosesan file
sekuensial menghasilkan volume keluaran yang besar. Karena sistem tersebut
tidak menyediakan kueri pemakai untuk akses-random, sistem tersebut umumnya
menghasilkan keluaran atau rangkapan microfiche dari seluruh file sebagai
referensi. Sebagai contoh, hasil cetakan keluaran file piutang dagang dapat
digunakan untuk melihat saldo pelnaggan individual.
SISTEM
KELUARAN TANPA KERTAS
Sistem
Tanpa kertas yang online dan tepat waktu cenderung menghasilkan sangat sedikit
keluaran. Sistem tersebut hampir dapat dikatakan sangat cocok untuk perusahaan
berukuran sangat, besar karena sangat tidak praktisuntuk mencetak keluaran yang
mungkin mencakup banyak sekali dokumen / catatan.
Pengendalian
keluaran dirancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah berupa keluaran
yang sah dan keluaran tersebut telah didistribusikan secara memadai
Kelompok
pengendalian PDE terpisah seringkali dibentuk untuk memonitor operasi PDE.
Kelompok pengendalian PDE kerap merupakan bagian dari fungsi Audit Interen
perusahaan. Register distribusi keluaran dibuat untuk mengendalikan disposisi
laporan. Register ini dan dokumentasi yang berkaitan harus di telaah secara
periodik di fungsi aufit intern perusahaan