Minggu, 07 Oktober 2012

Tugas minggu ke 1

1.Tinjauan sekilas Sistem Informasi Akutansi Definisi Sistem Informasi Akuntansi (atau biasa disebut SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan pencatatan transaksi Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penggunaan/implementasi SIA pada sebuah organisasi antara lain : -Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. -Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. -Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Modul SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem: -Sistem pemrosesan transaksi Mendukung proses operasi bisnis harian. -Sistem buku besar/ pelaporan keuangan Menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak. -Sistem pelaporan manajemen Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

1.1. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Bisnis Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tigatahapan: - Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan. - Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi. - Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut. Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan keputusan. Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan

1.2 Siklus Pemrosesan Transaksi Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang dengan cara yang berbeda,yaitu dengan pendekatan siklus transaksi.Siklus secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus akuntansi bisnis : 1.Siklus pendapatan,kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut. 2.Siklus pengeluaran,kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. 3.Siklus produksi,kejadian yang terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. 4.Siklus keuangan,dimana kejadian yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana termasuk kas. Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus transaksi,selain keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus pelaporan keuangan dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus yang lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan dapat disajikan. Proses Pengendalian Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama menejemen adalah stewardship. Elemen Proses pengemdalian Internal,dimana pengendalian ini merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atastercapainya tujuan yaitu : 1.Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan. 2.Reliabilitas pelaporan keuangan. 3.Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada. Pengendalian internal juga menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan adanya pengecekan antara area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi. Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi,dimana penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang terkait dengan operasi aktivitas mereka.Satu pendekatan yang lumrah adalah mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan bendahara. Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusu audit internal sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur organisasi.

  1.3Akuntansi dan Teknologi Informasi Fungsi Sistem Informasi. Dimana fungsi ini bertanggung jawab atas pemrosesan data.Fungsi sistem informasi dalam organisasi telah mengalami evolusi,dimana dulunya informasi ini diawali dengan struktur organisasi yang sederhana,yang hanya melibatkan beberapa orang.Sekarang fungsi ini telah berkembang menjadi struktur yang kompleks melibatkan banyak spesialis : 1.Lokasi organisasi,pentingnya posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada pentingnya aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika aplikasi computer yang diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer semakin meningkat,maka peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat. 2.Spesialisasi fungsional,struktur departemen sistem informasi yang paling lazim adalah fungsi,yaitu pemberian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf. Fungsi Analisis bertudas mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Fungsi Pemrograman bertanggung jawab untuk mendesain,membuat kode,menguji,dan men-debug program computer yang diperlukan untuk mengimlentasikan sistem yang telah dirancang. Fungsi Operasi bertanggung jawab menyiapkan data,mengoperasikan peralatan,dan memelihara sistem. Fungsi technical support bertanggung jawab atas sistem operasi,perangkat lunak,desain,pengelolaan data,dan teknologi komunikasi. Fungsi user support bertugas melayani pengguna,serupa dengan fungsi technical yang bertugas melayani personel di departemen sistem informasi. Komputer Pengguna Akhir, Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan computer pada pengguna akhir.Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas pemrosesan informasi dengan perangkat keras,perangkat lunak,dan sumber daya professional yang disediakan oleh organisasi.Dengan menggunakan computer personal yang tersambung ke jaringan dan query pengguna membuat dan mengirimkan permintaan ke perangkat lunak pengendali akses database.Pekerjaan tersebut kemudian diproses oleh prosesor bahasa query dan berikutnya laporan yang diminta dikirim ke pengguna.Komputer personal memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk memproses data snediri. Teknologi Respons Cepat, sistem respon-cepat esensial demi terwujudnya total quality performance (TQP)dalam bisnis.TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap orang harus melakukan hal yang benar dengan cara yang benar sejak pertama kali.TQP menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada titik obsesi pelanggan.TQP merupakan satu strategi untuk bertahan dalam lingkungan persaingan dunia bisnis yang tinggi : 1.Just In Time,sistem penjualan eceran respon cepat pada dasarnya serupa dengan sistem persediaan just in time yang diterapkan dalam sistem persediaan pemanufakturan.Dalam lingkungan yang tidak JIT aktivitas proses bersifat sporadic.sekelompok produk yang serupa diproses secara periodic untuk memnuhi kebutuhan saat ini dan kebutuhan yang akan datang.Lingkungan JIT merupakan lingkungan yang kontinui berbeda dengan lingkungan yang prosesnya batch.Lingkungan JIT menghendaki operasi proses yang kontinou dengan tujuan meminimalkan atau mengeliminasi persediaan. 2.Web Commerce,manfaatnya bagi konsumenyaitu; (1) tidak ada antrian untuk mengetahui informasi produk, (2) jika konsumen memiliki pertanyaan yang membingungkan terkait dengan produk,maka melalui perangkat lunak berbasis Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat, (3) transaksi berbasis Web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi leat Web.Manfaat bagi pedagang : (1) penghematan biaya dengan adanya pemesanan yang otomatis,(2)pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis,(3)biaya overhead murah,(4)informasi mengenai produk perusahaan tersedia secara luas,(5) kemampuan untuk secara cepat memperbarui(update)dan menyebarkan informasi mengenai produk baru maupun harga baru. Electronic data Interchange,merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari computer langsung ke computer melalui jaringan komunikasi.Standar EDI publuk,khususnya ANSI X.12 memiliki dampak besar terhadap perkembangan sistem respon cepat. 3.Extensile Bussines Reporting language,adalah bahasa yang menfasilitasi pertukaran berbagai jenis dokumen bosnis dan laporan keuangan lewat internet.Tuntutan pelaporan keuangan oleh Securities and Exchange Communision(SEC) merupakan contoh penerapan XBRL.SEC mengizinkan perusahaan untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronok dalam format XBRL. 4.Pemanufakturan Terintegrasi-Komputer.merupakan satu pendekatan penggunaan teknologi ingormasi dalam perusahaan pemanufakturan terintegrasi. CIM mengurangi biaya informasi dan dengan EDI membuat produsen,pemasok,dan pelanggan menjadi lebih dekat satu sama lain.Otomatisasi data sumber dari aktivitas produk merupakan hal penting dalam CIM karena itu bar code yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanner merupakan komponen sistem yang penting. 5.Sistem Pembayaran Electronik,merupakan sistem pembayaran elektronik.Sistem EFT memungkinkan terjadinya perpindahan dana antar-organisasi secara elektronik atas dasat instruksi pelanggan.

  1.4 Akuntan dan Pengembangan Sistem Istilah sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan sistem.Auditor eksternal maupun Internal berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan. Karakteristik Pengembangan Sistem,dimana memiliki tujuan umum analisis sistem secararingkas yaitu: a.Untuk meningkatkan kualitas informasi. b.Untuk meningkatkan pengendalian internal. c.Untuk meminimalkan biaya,jika memungkinkan. Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap yaitu : 1.Menatapkan tujuan system. 2.Menyusun berbagai alternative solusi. 3.Meanalisis system. 4.Desain system. 5.Implentasi system. 6.Evaluasi system. Cetak Biru Proses Bisnis,dengan menggunakan cetak biru proses bisnis,perusahaan memggunakan cetak biru standar industry atau yang berlaku umum dan bukanya mendesain sendiri sistem perusahaannya.Banyak perusahaan memilih cetak biru karena lebih efektif dan efisien daripada mendesain sendiri sistem mulai dari nol.Perusahaan yang menjadi printis pendekatan cetak biru adalah SAP.Dimana mengembangkan basis pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang dapat dengan mudah diadaptasi dengan kebutuhan konsumen. Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem,dimana menejemen,pengguna,dan personel sistem terlibat dalam perancangan dan operasi suatu sistem informasi.Masalah pengelolaan proyek pengembangan sistem,masalah organisasi,dan masalah teknis biasanya terjadi dalam imlentasi sistem.Sistem informasi yang menyebabkan perubahan relasi kerja antar personel,mengubah deskripsi pekerjaan personel dan bahkan perubahaan struktur organisasi secara formal.Kerjasama pengguna yang diperlukan demi keberhasilan operasi sitem harus dipastikan sejak perancangan sistem.Hampir semua aplikasi akuntansi merupakan kegiatan rutin organisasi.Filosofi perancangan berorientasi pengguna mengindikasikan pentingna sikap dan pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan seluruh konteks organisasi.Pengguna perlu dilibatkan dalam perancangan aplikasi.Output perlu dirancang dengan focus pada kebutuhan pengambilan keputusan. Pengguna harus dapat memenuhi tujuan dan karakter setiap output supaya output tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar